Teman-teman pasti pernah minum es teh di restoran atau di warung ? kalau kita perhatikan bertuk dari es batu yang ditambahkan itu berbentuk selongsong atau disebut tube. Mau tahu cara pembuatan es tube ? begini caranya
Ada beberapa tahapan yang dilakukan
dalam produksi es tube diantaranya; filtrasi yaitu proses pemurnian bahan baku,
selanjutnya proses pembekuan yaitu mengubah air dari bentuk cair ke bentuk
padat, berikutnya pelepasan dari cetakan, dan yang terkhir adalah pengemasan
serta penyimpanan.
- Filtrasi
Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan Water Treatment.
Proses ini dimaksudkan untuk menyaring kotoran serta kandungan logam berupa Mangan
(Mn) yang terbawa oleh bahan baku. Bahan yang digunakan pada proses penyaringan
berupa Zeolit dan Resin. Zeolit merupakan mineral alumina silikat yang tersusun atas
tetrahedral-tetrahedral alumina (AlO45-)
dan
sillika (SIO44-) yang
membentuk struktur bermuatan negatif dan berongga terbuka/berpori. Adapun fungsi
dari zeolit yaitu sebagai penukar ion
dan adsorben, penggunaan sebagai penukar ion dikarenakan zeolit mampu untuk mengurangi tingkat pencemaran logam berat
seperti Pb, Cd, Zn, Cu2+,
Mn2+, NI2+ pada lingkungan
maupun pada air yang digunakan sebagai bahan baku es tube, sedangakan sifat
adsorbennya dikarenakan zeolit
mempunyai struktur pori terbuka dengan internal
surface area besar sehingga kemampuan mengadsorb molekul yang lebih kecil.
Adapun fungsi resin adalah untuk
menetralkan air sampai pada batas mutu bahan baku air yaitu Ph = 7.
- Pembekuan
Pada proses pembekuan digunakan mesin pembuat es tube (ice tube maker). Proses pendinginan berlangsung secara
tidak langsung dimana bahan baku didinginkan dengan refriegrant berupa amoniak
(NH3). Proses ini dimulai dari kompresor yang menghisap amoniak (NH3) dan
menekan gas NH3 menuju kondensor. Di dalam kondensor gas amoniak (NH3)
berkondensasi sehingga berubah menjadi bentuk cair. Cairan amoniak (NH3)
tersebut kemudian ditampung di dalam receiver.
Dari receiver kemudian disalurkan ke
dalam evaporator dan terjadi proses perpindahan panas dari air ke sistem yang
menyebabkan air membeku. Dibutuhkan waktu selama 20 menit untuk merubah air
menjadi es dengan suhu -100C
- Shifting (Pelepasan)
Proses pelepasan es tube dari
cetakan dibantu dengan gas amoniak (NH3) bersuhu dan bertekanan
tinggi yang mengalir di dalam sistem cetakan. Pemberian uap panas dalam waktu
yang singkat tersebut akan mengakibatkan es tube terlepas dari cetakan dan
turun menuju Screw Conveyor, proses
ini berlangsung secara otomatis dengan menggunakan sensor suhu. Sebelum keluar pada Box Screw Conveyor, es tube akan
dipotong menggunakan mata pisau yang digerakan dengan elektromotor sehingga
keluaran es dari mesin pembuat es sudah
berbentuk potongan silinder.
- Packaging (Pengemasan)
Setelah tertampung dalam Box Screw Conveyor produk es tube
kemudian dikemas dengan menggunakan plastik polietylen
dalam bentuk kanvil dan memiliki daya tahan yang baik terhadap berat bahan. Pengemasan
dilakukan secara menual oleh tenaga kerja dengan bantuan screw conveyor. Alasan pengemasan tidak dilakukan secara automatis
dikarenakan lebih efektif dari segi waktu dan lebih efisien dari segi biaya.
- Penyimpanan
Produk yang telah dikemas kemudian
disimpan dalam kamar pendingin yang bersuhu -100C. Lama waktu
penyimpanan maksimal selama 2 (dua) hari sampai waktu pengiriman. Pabrik es
Saripetojo memiliki 2 (dua) kamar pendingin dengan kapasitas optimal sebanyak
2000 kanvil per kamar. Produk yang disimpan lebih dari 2 (dua) hari akan
mengalami penyusutan berat dan volume atau dinyatakan afkir dan tidak layak
jual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami