Kamis, 02 Oktober 2014

Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Kurva IS – LM

Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah mempengaruhi keadaan ekonomi makro melalui serangkaian tindakan yang mempengaruhi pasar barang. Kebijakan fiskal umumnya dijalankan melalui kebijakan anggaran pemerintah atau APBN, selanjutnya APBN ini akan mempengaruhi perekonomian makro. Bila APBN meningkat maka penerimaan dan pengeluaran pemerintah juga meningkat. Peningkatan pengeluaran ini akan mempengaruhi kurva IS. Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa kurva IS bergeser bila terjadi perubahan pengeluaran agregat yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu pengeluaran investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan pajak.

Perhatikan Gambar Pada awalnya keseimbangan berada pada titik E0, kemudian pengeluaran pemerintah mengalamai kenaikan sebesar ∆G sehingga AD juga naik. Kenaikan AD menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan, mengakibatkan income atau output naik dari Y0 ke Y1. Kenaikan income menyebabkan permintaan terhadap uang naik sehingga untuk kembali ke titik keseimbangan maka bunga juga ikut naik ke i1 sehingga tercapai keseimbangan pada titik E1. Apabila tingkat bunga tetap pada i0 maka income harusnya naik mencapai Y2 dengan keseimbagan E2 sesuai dengan besarnya multiplier kali ∆G (αG ∆G). Pada titik E2 ini telah tercapai keseimbagan pada pasar barang karena pengeluaran telah sama dengan output (income). Tetapi karena adanya keterkaitan antara pasar barang dengan pasar uang maka perobahan pada pasar barang (kenaikan income) menyebabkan pasar uang tidak seimbang karena kenaikan income telah menyebabkan naiknya permintaan uang yang selanjutnya mendorong kenaikan tingkat bunga.


Peningkatan pengeluaran pemerintah ∆G menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan. Pada tingkat bunga yang sama dan melalui proses multiplier income naik ke Y2 dengan titik keseimbangan pada titik E2. Peningkatan income menyebabkan keseimbangan pasar uang berobah karena permintaan uang naik sehingga tingkat bunga naik. Kenaikan bunga menyebabkan investasi menurun sehingga kenaikan income berkurang menjadi Y1. Pengurangan dampak investasi akibat kenaikan bunga ini disebut dengan crowding out.
            Kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi swasta berkurang sehingga mengurangi kenaikan AD. Disinilah keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang terjadi. Hanya pada titik E1 income sama dengan pengeluaran agregat dan permintaanuang sama dengan ketersediaan supply uang. Titik E1 adalah titik dimana pasar barang dan pasar uang dalam keadaan seimbang.
            Pada pengaruh kebijakan fiskal ini terdapat beberapa istilah, antara lain yaitu “Crowding out”. Pengertian dari ‘Crowding out’ adalah menurunnya dampak dari pengeluaran autonomous (kebijakan fiskal) karena mengakibatkan tingkat bunga naik sehingga pengeluaran invesasi swasta menurun. Perhatikan gambar, dengan kenaikan pengeluaran pemerintah seharusnya output naik sebesar αG ∆G sampai mencapai titik E2, tetapi kenyataan hanya sampai pada titik E1. Hal ini disebabkan karena kenaikan tingkat bunga telah menyebabkan invesatasi swasta turun sehingga kenaikan output tidak sebesar yang seharusnya (bila bunga tidak naik).
            Dari Gambar diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat crowding out tergantung dengan kemiringan kurva LM, semakin tegak kurva LM maka semakin tinggi tingkat crowding out, dan sebaliknya bila semakin miring maka crowding out semakin kecil. Full crowding out akan terjadi bila kurva LM vertikal, artinya peningkatan investasi tidak memberikan dampak sedikitpun terhadap output kecuali hanya menaikan tingkat bunga.
            Pada kemiringan kurva LM tergantung dengan koefisien tingkat bunga (b), sehingga semakin kecil b maka semakin tidak respon permintaan uang terhadap perubahan bunga, artinya kurva LM semakin tegak (vertikal). Bila b (bunga) sama dengan nol maka kurva LM vertikal. Dalam keadaan ini maka kebijakan fiskal menjadi tidak efektif sama sekali, karena hanya akan menaikan tingkat bunga tetapi tidak berpengaruh terhadap income dan output. Terkait dengan tidak responsifnya bunga terhadap permintaan uang ini ada tiga analisis yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
a.       Bila ekonomi dalam keadaan full employment maka kenaikan pengeluaran (agregat spending) tidak akan menaikan output karena semua faktor produksi sudah berkerja penuh. Menaikan pengeluaran pemerintah, misalnya, hanya akan mendorong kenaikan harga. Dalam jangka pendek mungkin dapat menaikan income, tetapi kenaikan income akan menaikan permintaan uang; sementara supply uang ketat, yang terjadi adalah kenaikan tingkat bunga, dan selanjutnya akan menurunkan pengeluaran agregat sehingga income dan output turun kembali. Ini berarti pengeluaran pemerintah telah menggantikan pengeluaran investasi (crowding out).
b.      Dalam keadaan ekonomi full employment, ekspansi fiskal (menaikan pengeluaran pemerintah) tidak menaikan income tetapi justru mendorong naiknya defisit anggaran pemerintah (budget deficit) karena pemerintah harus meminjam kepada masyarakat untuk membiayai deficit tersebut. Karena income tidak naik saving juga tidak naik, akibatnya dana masyarakat yang tersedia untuk investasi swasta menjadi berkurang sehingga investasi menurun, artinya terjadi crowding out. Tetapi bila kenaikan pengeluaran pemerintah tersebut mengakibatkan income naik sehingga saving masyarakat juga naik maka dana yang tersedia untuk investasi swasta meningkat sehingga crowding out tidak akan terjadi secara penuh.
c.       Ekspansi fiskal dalam keadaan ekonomi full employment yang mengakibatkan tingkat bunga naik sementara income dan output tidak naik dapat dicegah bila ekspansi fiskal tersebut diiringi oleh ekspansi moneter. Kenaikan supply uang akan menurunkan tingkat bunga sehingga crowding out tidak terjadi. Hasilnya adalah output dan income naik tetapi tingkat bunga relatif tetap. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan akomodatif (accommodating policy).




6 komentar:

  1. Apakah kebijkan fiskal hanya akan berpengaruh terhadap kurva IS LM saja dan apakah kebijakan moneter hanya akan mempengaruhi perubahan kurva AD AS saja...?tolong kasih penjelasannya saya masih bingung..

    BalasHapus

Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami