Rabu, 24 September 2014

Chemical Oxigen Demand (COD)

COD dapat didefinisikan sebagai jumlah oksigen ( terlarut )  yang dibutuhkan untuk mengoksidasi dan menstabilkan (organik dan anorganik ) larutan sampel . Hal ini digunakan untuk mengukur isi organik teroksidasi serta materi anorganik dari sampel air. Oksigen diukur dengan menggunakan zat pengoksidasi kimia sebagai media asam kuat. Kalium dikromat telah ditemukan untuk menjadi sangat baik untuk tujuan ini. Uji COD digunakan untuk mengukur materi teroksidasi dalam limbah industri dan kota yang mengandung senyawa beracun bagi kehidupan biologis ( yang tidak mungkin dengan uji BOD ). COD limbah lebih tinggi dari BOD karena lebih banyak senyawa kimia yang teroksidasi dalam interval waktu yang singkat . Ini memiliki keuntungan untuk mendapatkan hasil dalam waktu 3 jam dibandingkan dengan 5 hari uji BOD . Hal ini dimungkinkan untuk mengkorelasikan BOD dan COD . Rasio BOD5 / COD disebut indeks biodegradasi dan bervariasi dari 0,4 sampai 0,8 untuk air limbah domestik. Jika BOD / COD > 0,6 maka limbah cukup terdegradasi dan dapat diobati secara efektif biologis. Jika rasio BOD / COD adalah antara 0,3 dan 0,6 maka pembibitan diperlukan untuk mengobatinya biologis . Jika BOD / COD < 0,3 maka tidak dapat diobati secara biologis. (Srinivas, T. 2008).

Prinsip kerja pengukuran COD pada praktikum ini yaitu melakukan penambahan kalium dikormat (K2) ke dalam sampel sebagai oksidator serta didasarkan pada konsumsi oksigen untuk melakukan oksidasi pada sampel larutan yang diukur (Efendi, 2003).

Walaupum metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode COD mempunyai nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai-nilai COD dan BOD (Jenni dan Rahayu. 1993).

Jenis zat-zat yang dapat dioksidasi melalui uji COD antara lain ; organik biodegradable, seperti gula, protein, dll ; selulosa dan sebagainya; N organik biodegradable; N non organi biodegradable; hidrokarbon aromatik dan ranatai (Wagiman dan Setyoningrum, 2014).
Dalam studi kualitas air parameter COD sangat penting sekali karena parameter ini juga merupakan salah satu indikator pencemaran air. Penentuan kadar COD bermanfaat untuk menentukan sistem pengolahan limbah. Air yang tercemar, misalnya oleh limbah domestik ataupun limbah industri pada umumnya mempunyai nilai COD yang tinggi, sebaliknya air yang tidak tercemar mempunyai COD yang rendah (anonim, 2014).

Efisiensi penyisihan kandungan COD tertinggi dan terbaik diperoleh pada penggunaan tinggi unngun 70 cm dan diameter unggun pasir 0,278 mm yaitu sebesar 79%. Efisiensi pemisahan kandungan TSS tertinggi dan terbaik diperoleh pada penggunaan tinggi unngun 70 cm dan diameter unggun pasir 0,278 mm yaitu sebesar 76% (Muhammad, 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami