COD dapat didefinisikan sebagai jumlah
oksigen ( terlarut ) yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi dan menstabilkan (organik dan anorganik ) larutan sampel .
Hal ini digunakan untuk mengukur isi organik teroksidasi serta materi anorganik
dari sampel air. Oksigen diukur dengan menggunakan zat pengoksidasi kimia
sebagai media asam kuat. Kalium dikromat
telah ditemukan untuk menjadi sangat baik untuk tujuan ini. Uji COD digunakan
untuk mengukur materi teroksidasi dalam limbah industri dan kota yang
mengandung senyawa beracun bagi kehidupan biologis ( yang tidak mungkin dengan
uji BOD ). COD limbah lebih tinggi dari BOD karena lebih banyak senyawa kimia
yang teroksidasi dalam interval waktu yang singkat . Ini memiliki keuntungan
untuk mendapatkan hasil dalam waktu 3 jam dibandingkan dengan 5 hari uji BOD .
Hal ini dimungkinkan untuk mengkorelasikan BOD dan COD . Rasio BOD5 / COD
disebut indeks biodegradasi dan bervariasi dari 0,4 sampai 0,8 untuk air limbah
domestik. Jika BOD / COD > 0,6 maka limbah cukup terdegradasi dan dapat diobati
secara efektif biologis. Jika rasio BOD / COD adalah antara 0,3 dan 0,6 maka
pembibitan diperlukan untuk mengobatinya biologis . Jika BOD / COD < 0,3
maka tidak dapat diobati secara biologis. (Srinivas, T. 2008).
Prinsip kerja
pengukuran COD pada praktikum ini yaitu melakukan penambahan kalium dikormat
(K2) ke dalam sampel sebagai oksidator serta didasarkan pada konsumsi oksigen
untuk melakukan oksidasi pada sampel larutan yang diukur (Efendi, 2003).
Walaupum metode COD tidak
mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologik, metode COD mempunyai
nilai praktis. Untuk limbah spesifik dan pada fasilitas penanganan limbah
spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh korelasi yang baik antara nilai-nilai
COD dan BOD (Jenni dan Rahayu. 1993).
Jenis zat-zat yang
dapat dioksidasi melalui uji COD antara lain ; organik biodegradable, seperti gula, protein, dll ; selulosa dan
sebagainya; N organik biodegradable; N
non organi biodegradable; hidrokarbon
aromatik dan ranatai (Wagiman dan Setyoningrum, 2014).
Dalam
studi kualitas air parameter COD sangat penting sekali karena parameter ini
juga merupakan salah satu indikator pencemaran air. Penentuan kadar COD
bermanfaat untuk menentukan sistem pengolahan limbah. Air yang tercemar,
misalnya oleh limbah domestik ataupun limbah industri pada umumnya mempunyai
nilai COD yang tinggi, sebaliknya air yang tidak tercemar mempunyai COD yang
rendah (anonim, 2014).
Efisiensi penyisihan kandungan COD
tertinggi dan terbaik diperoleh pada penggunaan tinggi unngun 70 cm dan
diameter unggun pasir 0,278 mm yaitu sebesar 79%. Efisiensi pemisahan kandungan
TSS tertinggi dan terbaik diperoleh pada penggunaan tinggi unngun 70 cm dan
diameter unggun pasir 0,278 mm yaitu sebesar 76% (Muhammad, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami