Postur kerja yang
baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja meliputi :
flexion, extension, abduction, adduction, rotation, pronation dan supination.
Flexion adalah gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi pengurangan.
Extension adalah gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi peningkatan
sudut antara dua tulang. Abduction adalah pergerakan menyamping menjauhi dari
sumbu tengah (the median plane) tubuh. Adduction adalah pergerakan ke arah
sumbu tengah tubuh (the median plane). Rotation adalah gerakan perputaran
bagian atas lengan atau kaki depan. Pronation adalah perputaran bagian tengah
(menuju kedalam) dari anggota tubuh. Supination adalah perputaran ke arah
samping (menuju keluar) dari anggota tubuh (Tayyari, 1997).
Metode OWAS (Ovako
Working Postural Analysis system) adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui komplikasi rangka otot sehingga menyebabkan rasa sakit dan nyeri
pada tubuh. OWAS adalah suatu metode ergonomi yang digunakan untuk mengevaluasi
postural stress yang terjadi pada seseorang
ketika sedang bekerja. Kegunaan dari metode OWAS adalah untuk memperbaiki
kondisi pekerja dalam bekerja, sehingga performance kerja dapat ditingkatkan terus. Hasil yang
diperoleh dari metode OWAS, digunakan untuk merancang metode perbaikan kerja guna
meningkatkan produktifitas. Metode OWAS dibuat oleh O. Karhu yang berasal dari
negara Finlandia pada tahun 1977 untuk menganalisa postural stress pada bidang pekerjaan manual (Diyan, 2010).
Rapid Entire Body
Assessment atau yang biasa disebut dengan REBA yaitu salah satu metode yang
digunakan untuk menganalisa pekerjaan berdasarkan posisi tubuh. Metode ini didesain untuk mengevaluasi
pekerjaan atau aktivitas, dimana pekerjaan tersebut memiliki kecenderungan
menimbulkan ketidaknyamanan seperti kelelahan
pada leher, tulang punggung, lengan, dan sebagainya. Metode ini
mengevaluasi pekerjaan dengan memberikan nilai (score) pada 5 aktivitas level
yang berbeda. Hasil nilai ini menunjukkan tingkatan atau level resiko yang
dihadapi oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan terhadap beban kerja
yang ditanggungnya. Resiko dari pekerjaan terkait dengan penyakit otot dan
postur tubuh (Diyan, 2010).
Peranan manusia dalam
merancang suatu sistem kerja akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan
keandalan sistem tersebut dalam hubungannya dengan penerapannya di lapangan.
Agar dapat dihasilkan keluaran output yang baik, perencanaan dan perancangan
sistem kerja harus selalu dikaitkan dengan
sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia sebagai pihak yang aktif, tanpa
meninggalkan fungsi sistem kerja tersebut. Anthropometri adalah bagian ilmu
yang mengacu pada ukuran tubuh manusia dan aspek biomekaniknya, serta postur
kerja dan gaya yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan. Ukuran tubuh manusia
yang bervariasi karena perbedaan jenis kelamin, umur, suku/ras, pekerjaan
maupun kondisi sosial sangat mempengaruhi dimensi sistem kerja yang dirancang
(Devi, 2000).
Perancangan
berdasarkan individu ekstrim diterapkan apabila kita mengharapkan agar
fasilitas yang akan dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman
oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya dengan menggunakan
persentil 95 % artinya 95 % dari keseluruhan pekerja dapat memakai dan nyaman
dengan alat tersebut. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan artinya
prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut
bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang
mungkin memerlukannya. Misalnya perancangan kursi pengemudi mobil yang bisa diatur
maju mundur dan kemiringan sandarannya; tinggi kursi sekretaris atau tinggi
permukaan mejanya (Sutalaksana, 1979).
Terdapat beberapa
tools yang dapat digunakan dalam memperbaiki sistem kerja, diantaranya adalah
1) QEC (The Quick Exposure Check) adalah suatu alat untuk penilaian terhadap
resiko kerja yang berhubungan dengan gangguan otot (work-related
musculoskeletal disorders - WMSDs) di tempat kerja. QEC sistem ini menilai
gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung (back), bahu/lengan (should/arm),
pergelangan tangan (hand/wrist), dan leher (neck); 2) Kuesioner Nordic Body Map
merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para
pekerja, kuesioner ini paling sering digunakan karena sudah terstandarisasi dan
tersusun rapi. Kuesioner ini menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi
menjadi 9 bagian utama, yaitu leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung
bagian bawah, pergelangan tangan/tangan, pinggang/pantat, lutut, tumit/kaki; 3)
Ergoweb Job Evaluator Toolbox merupakan suatu software yang dibuat oleh Ergoweb
Inc. dan University of Utah Research Foundation pada tahun 1999.
Software ini dapat
digunakan sebagai alat bantu (tool) bagi penelitian ergonomi. Secara garis
besar, Ergoweb Job Evaluator Toolbox (Ergoweb
JET) terdiri atas 3 fungsi utama, yaitu sebagai sumber dasar-dasar teori
ergonomi, alat bantu untuk mengidentifikasikan masalah ergonomi, dan sebagai
alat analisis terhadap suatu masalah ergonomi; 4) RULA (Rapid Upper Limb
Assessment) merupakan tool yang berbentuk survey untuk mengidentifikasi
pekerjaan yang menyebabkan risiko dari cedera yang kumulatif (cumulative trauma
disorder) melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot. Tool ini
merupakan screening tool yang mendetail untuk menguji kecenderungan pekerja
terhadap risiko cedera pada postur, gaya, penggunaan otot, dan pergerakan
pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.
Tool ini tidak
memberikan rekomendasi khusus untuk modifikasi pekerjaan. Tetapi tool ini
dirancang untuk menjadi survey yang cepat dan mudah sehingga memudahkan untuk
mengetahui apakah diperlukan analisis yang lebih detail; 5) ManneQuin Pro 7.0
merupakan salah satu software komputer yang dapat digunakan untuk menganalisa
prinsip ergonomi, berdasarkan model manusia dan desain program ergonomic.
Software ini juga dapat digunakan untuk mensimulasikan pekerjaan yang berkaitan
pekerja (manusia) dengan peralatan kerjanya dengan penerapan prinsip-prinsip
ergonomi. Selain dapat mensimulasikan kerja, software ini juga dapat mengkreasikan
bentuk manusia tiga dimensi pada layar komputer yang pengoperasiannya hanya
dengan mengklik mouse komputer. Model “Manusia” tiga dimensi ini dapat
digerakkan dengan bermacam-macam gaya dan dapat dilihat pada beberapa tampilan,
jarak atau perspektif. Hasil dari tampilannya dapat di-print atau dipindahkan
ke software grafik lainnya (Li dan Buckle, 1999).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami