Kamis, 10 Oktober 2013

Analisis Postur Kerja

Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja meliputi : flexion, extension, abduction, adduction, rotation, pronation dan supination. Flexion adalah gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi pengurangan. Extension adalah gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi peningkatan sudut antara dua tulang. Abduction adalah pergerakan menyamping menjauhi dari sumbu tengah (the median plane) tubuh. Adduction adalah pergerakan ke arah sumbu tengah tubuh (the median plane). Rotation adalah gerakan perputaran bagian atas lengan atau kaki depan. Pronation adalah perputaran bagian tengah (menuju kedalam) dari anggota tubuh. Supination adalah perputaran ke arah samping (menuju keluar) dari anggota tubuh (Tayyari, 1997).

Metode OWAS (Ovako Working Postural Analysis system) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui komplikasi rangka otot sehingga menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada tubuh. OWAS adalah suatu metode ergonomi yang digunakan untuk mengevaluasi postural stress  yang terjadi pada seseorang ketika sedang bekerja. Kegunaan dari metode OWAS adalah untuk memperbaiki kondisi pekerja dalam bekerja, sehingga performance  kerja dapat ditingkatkan terus. Hasil yang diperoleh dari metode OWAS, digunakan untuk merancang metode perbaikan kerja guna meningkatkan produktifitas. Metode OWAS dibuat oleh O. Karhu yang berasal dari negara Finlandia pada tahun 1977 untuk menganalisa postural stress  pada bidang pekerjaan manual (Diyan, 2010).

Rapid Entire Body Assessment atau yang biasa disebut dengan REBA yaitu salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa pekerjaan berdasarkan posisi tubuh.  Metode ini didesain untuk mengevaluasi pekerjaan atau aktivitas, dimana pekerjaan tersebut memiliki kecenderungan menimbulkan ketidaknyamanan seperti kelelahan  pada leher, tulang punggung, lengan, dan sebagainya. Metode ini mengevaluasi pekerjaan dengan memberikan nilai (score) pada 5 aktivitas level yang berbeda. Hasil nilai ini menunjukkan tingkatan atau level resiko yang dihadapi oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan terhadap beban kerja yang ditanggungnya. Resiko dari pekerjaan terkait dengan penyakit otot dan postur tubuh (Diyan, 2010).

Peranan manusia dalam merancang suatu sistem kerja akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan keandalan sistem tersebut dalam hubungannya dengan penerapannya di lapangan. Agar dapat dihasilkan keluaran output yang baik, perencanaan dan perancangan sistem kerja harus selalu dikaitkan dengan  sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia sebagai pihak yang aktif, tanpa meninggalkan fungsi sistem kerja tersebut. Anthropometri adalah bagian ilmu yang mengacu pada ukuran tubuh manusia dan aspek biomekaniknya, serta postur kerja dan gaya yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan. Ukuran tubuh manusia yang bervariasi karena perbedaan jenis kelamin, umur, suku/ras, pekerjaan maupun kondisi sosial sangat mempengaruhi dimensi sistem kerja yang dirancang (Devi, 2000).

Perancangan berdasarkan individu ekstrim diterapkan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang akan dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya dengan menggunakan persentil 95 % artinya 95 % dari keseluruhan pekerja dapat memakai dan nyaman dengan alat tersebut. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan artinya prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Misalnya perancangan kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju mundur dan kemiringan sandarannya; tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaan mejanya (Sutalaksana, 1979).

Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam memperbaiki sistem kerja, diantaranya adalah 1) QEC (The Quick Exposure Check) adalah suatu alat untuk penilaian terhadap resiko kerja yang berhubungan dengan gangguan otot (work-related musculoskeletal disorders - WMSDs) di tempat kerja. QEC sistem ini menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung (back), bahu/lengan (should/arm), pergelangan tangan (hand/wrist), dan leher (neck); 2) Kuesioner Nordic Body Map merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan pada para pekerja, kuesioner ini paling sering digunakan karena sudah terstandarisasi dan tersusun rapi. Kuesioner ini menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama, yaitu leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah, pergelangan tangan/tangan, pinggang/pantat, lutut, tumit/kaki; 3) Ergoweb Job Evaluator Toolbox merupakan suatu software yang dibuat oleh Ergoweb Inc. dan University of Utah Research Foundation pada tahun 1999.

Software ini dapat digunakan sebagai alat bantu (tool) bagi penelitian ergonomi. Secara garis besar, Ergoweb Job Evaluator Toolbox  (Ergoweb JET) terdiri atas 3 fungsi utama, yaitu sebagai sumber dasar-dasar teori ergonomi, alat bantu untuk mengidentifikasikan masalah ergonomi, dan sebagai alat analisis terhadap suatu masalah ergonomi; 4) RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan tool yang berbentuk survey untuk mengidentifikasi pekerjaan yang menyebabkan risiko dari cedera yang kumulatif (cumulative trauma disorder) melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot. Tool ini merupakan screening tool yang mendetail untuk menguji kecenderungan pekerja terhadap risiko cedera pada postur, gaya, penggunaan otot, dan pergerakan pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.

Tool ini tidak memberikan rekomendasi khusus untuk modifikasi pekerjaan. Tetapi tool ini dirancang untuk menjadi survey yang cepat dan mudah sehingga memudahkan untuk mengetahui apakah diperlukan analisis yang lebih detail; 5) ManneQuin Pro 7.0 merupakan salah satu software komputer yang dapat digunakan untuk menganalisa prinsip ergonomi, berdasarkan model manusia dan desain program ergonomic. Software ini juga dapat digunakan untuk mensimulasikan pekerjaan yang berkaitan pekerja (manusia) dengan peralatan kerjanya dengan penerapan prinsip-prinsip ergonomi. Selain dapat mensimulasikan kerja, software ini juga dapat mengkreasikan bentuk manusia tiga dimensi pada layar komputer yang pengoperasiannya hanya dengan mengklik mouse komputer. Model “Manusia” tiga dimensi ini dapat digerakkan dengan bermacam-macam gaya dan dapat dilihat pada beberapa tampilan, jarak atau perspektif. Hasil dari tampilannya dapat di-print atau dipindahkan ke software grafik lainnya (Li dan Buckle, 1999).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami