Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman kakao, diantaranya adalah
- Pemangkasan
Pemangkasan pohon
pelindung dilakukan agar dapat berfungsi untuk jangka waktu yang lama.
Pemangkasan dilakukan terhadap cabang-cabang yang tumbuh rendah dan lemah. Pohon
dipangkas sehingga cabang terendah akan berjarak lebih dari 1 m dari tajuk
tanaman kakao. Pemangkasan ini merupakan usaha untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan
umur ekonomis tanaman. Dengan pemangkasan maka akan mencegah serangan hama dan penyakit,
membentuk tajuk pohon, memelihara tanaman dan memacu produksi.
- Penyiangan
Tujuannya adalah untuk
mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara serta mencegah hama dan
penyakit. Penyiangan harus dilakukan secara rutin, minimal satu bulan sekali
dengan menggunakan cangkul, koret atau dicabut dengan tangan.
- Pemupukan
Pemupukan dilakukan
setelah tanaman kakao berumur dua bulan di lapangan. Pemupukan pada tanaman
yang belum menghasilkan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk secara merata
dengan jarak 15 cm – 50 cm (untuk umur 2 – 10 bulan) dan 50 cm – 75 cm (untuk
umur 14 – 20 bulan) dari batang utama. Sedang untuk tanaman yang menghasilkan, penaburan
pupuk dilakukan pada jarak 50 cm – 75 cm dari batang utama. Penaburan pupuk
dilakukan dalam alur sedalam 10 cm.
- Penyiraman
Penyiraman tanaman
kakao yang tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan memiliki pohon pelindung
tidak memerlukan banyak air. Air yang berlebihan akan menyebabkan kondisi tanah
menjadi sangat lembab. Penyiraman dilakukan pada tanaman muda, terutama tanaman
yang tidak memiliki pohon pelindung.
- Pemberantasan hama dan penyakit
Pemberantasan hama
dilakukan dengan penyemprotan pestisida dalam dua tahap. Pertama, bertujuan
untuk mencegahsebelum diketahui ada hama yang menyerang. Kadar dan jenis
pestisida disesuaikan. Tahap yang kedua adalah usaha pemberantasan hama, dimana
jenis dan kadar pestisida yang digunakan ditingkatkan. Contoh pestisida yang digunakan:
Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Metador 25
EC) dan lain-lain. Hama
yang sering menyerang tanaman kakao antara lain belalang (Valanga Nigricornis), ulat jengkal (Hypsidra talaka Walker), kutu putih (Planoccos lilaci), penghisap buah (Helopeltis sp.), dan penggerek batang (Zeuzera sp.). Insektisida
yang sering digunakan
untuk pemberantasan belalang, ulat jengkal, dan kutu putih antara lain adalah Decis, Cupraycide, Lebaycide, Coesar dan
Atabron. Penghisap buah dapat diberantas dengan Lebaycide, Cupraycide dan Decis. Penyakit yang sering ditemukan
dalam budidaya kakao, yaitu penyakit jamur upas dan jamur akar. Penyakit
tersebut disebabkan oleh jamur Oncobasidium
thebromae. Selain itu juga sering dijumpai penyakit busuk buah yang
disebabkan oleh Phytoptera sp.
-Diolah dari berbagai sumber-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami