Salah satu kegiatan rekayasawan industri yang
tertua adalah menata letak pabrik dan menangani pemindahan bahan. Tata letak
yang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan di pabrik sehingga kemudian
disebut tata letak dan pemindahan bahan (Machfud dan Agung, 1990).
Tata letak merupakan suatu yang sederhana
dalam komunikasi, memiliki hasil yang rumit dan banyak koleksi data serta
analisa. Tata letak adalah rencana-rencana fasilitas yang sangat besar. Sebuah
aliran diagram, tidak dapat memproduksi sampai tata letak tersebut memiliki
kemajuan. Tentu, itu dapat digunakan pada tata letak yang metodenya adalah
metode perbandingan dengan metode proporsi berbasis untuk perbaikan
produktivitas dan biaya reduksi (Meyers&Matthew, 2005).
Tata letak fasilitas dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau
logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan bagiandari perancangan
fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik
yang dimaksud dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan dans sebagainya.
Aturan atau logika pengaturan dapat berupa ketetapan fungsi tujuan misalnya
saja total jarak atau total biaya perpindahan bahan.Dalam merancang tata letak
fasilitas manufaktur atau tata letak pabrik, maka unsur-unsur fisik yang perlu
diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator dan mateial. Umumnya, fungsi
tujuannya adalah total biaya perpindahan yang minimum. Hal ini dicapai melalui
pengaturan mesin-mesin dan peralatan sedemikian sehingga jaraknya tidak jauh
tanpa melanggar kaidah-kaidah ergonomis. Perancangan tata letak fasilitas
manufaktur cukup kompleks sehingga membutuhkan pendekatan multi disiplin
(Francis and White, 1974).
Menurut Moore (1962), jenis-jenis tata letak
yang ada dalam suatu fasilitas industri sebagai berikut.
1. Fixed
Position, merupakan tata letak paling sederhana dimana pekerja dan material
dibawa ke lokasi pekerjaan. Pekerja, material, ketrampilan manajerial dibawa ke
suatu tempat. Contoh tata letak ini adalah konstruksi bendungan,dll.
2. Job
shop, tata letak jenis job shop disusun berdasarkan pengelompokan pekerja
dan peralatan yang mempunyai fungsi sama. Tata letak ini seringkali disebut
dengan nama tata letak proses atau tata letak fungsional karena fungsi-fungsi
khusus seperti inspeksi produk yang dilakukan pada suatu tempat untuk berbagai
produk.
3. Batch
Processing, merupakan proses dengan jumlah order besar pada bagian-bagian
serupa seperti suatau grup yang melalui urutan. Tata letak ini memungkinkan
produsen mencapai skala ekonomi dengan membentuk suatu aktivitas yang sama
untuk mengatur volum produk.
4. Line
processing, merupakan tata letak penyusunan pekerja dan peralatan menurut
urutan operasi. Tata letak ini seringkali disebut tata letak produk line atau
assembly line karena menggunakan konveyor dan peralatan otomatis untuk
meminimumkan perancangan bahan secara manual.
5. Continuous
flow, merupakan tata letak yang berorientasikan pada teknologi
proses seperti produksi bahan kimia atau minyak. Fasilitas proses seringkali
otomatis dan didesain agar dalam pengoperasiannya sebagai satu kesatuan yang
terpadu.
Layout pabrik dalam arti sempit adalah tata
letak atau tata ruang didalam pabrik. Sedangkan secara luas layout pabrik
adalah cara penempatan seluruh fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif danefisien. Fasilitas pabrik dapat berupa
mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan
pengawasan, serta tata letak dan susunanruangan. Sasaran yang jelas dan
pasti dari layout suatu pabrik akan dengan sendirinya memberikan efek bagi
kegiatan yang ada didalamnya. Adapun manfaat layout pabrik diantaranya adalah
sebagai berikut : Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi
berjalan lancar, yang berimbas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga
kerja serta mesin minimum. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi
keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya,
selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu
tunggu.Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara
proses yang satu dengan yang berikutnya. Hemat ruang, karena tidak terjadi
penumpukan material dalam proses,dan jarak antara masing-masing mesin
berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak
dibutuhkan.Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara
operasi yang satu dengan yang lain. Efisiensi penggunaan fasilitas,
pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana
lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib,dan rapi, mempermudah supervisi,
mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan
kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas .Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu,
adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam
proses produksi (intersection) (Setiawan, 2010).
Tujuan utama dari tata letak pabrik adalah
mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yg paling ekonomis utk
produksi aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan
performance karyawan. Tata letak yg baik akan dapat memberikan keuntungan dalam
sistem produksi (Ibrahim,2012):
· Menaikkan Output Produksi :
Tata letak yg baik akan memberikan produktifitas yg tinggi (output lebih besar
dengan biaya sama atau lebih kecil)
· Mengurangi Waktu Tunggu :
Pengaturan tata letak yg terkoordinir dan terencana dengan baik akan dapat
mengurangi waktu tunggu yg berlebihan.
· Mengurangi Proses
Pemindahan Bahan : Utk merubah bahan baku menjadi produk jadi, sedikitnya satu
dari tiga elemen dasar sistem produksi (bahan baku, orang, mesin) akan
berpindah. Dan kebanyakan kasus adalah pemindahan bahan baku menjadi sorotan
utama dalam rangka pengaturan tata letak dimana dengan pengaturan yg baik, maka
pemborosan yg terjadi pada pemindahan bahan dapat dikungi secara signifikan.
· Penghematan penggunaan Area
Utk Produksi, Gudang dan Service : Perencanna tata letak yg optimal akan dapat
mengatasi pemborosan pemakaian ruangan secara berlebihan.
· Pendayagunaan Yang Lebih
Besar dari Pemakaian Mesin, Tenaga Kerja, dan fasilitas Produksi Lainnya : Tata
letak yg terencana dengan baik akan banyak membantu dalam pendayagunaan
elemen-elemen produksi secara lebih efektif dan efisien.
· Mengurangi Inventory In
Process : Dengan perencanaan tata letak yg baik, sehingga waktu tunggu antar
proses bias berjalan dengan baik, maka penumpukan barang setengan jadi dapat
dikurangi dan sesegera mungkin diselesaikan diproses berikutnya.
· Proses Manufakturing yg
Lebih Singkat : Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi
berikutnya, maka proses produksi dapat di[ersingkat utk menghasilkan produk
jadi.
· Mengurangi Resiko Bagi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Karyawan : Perencanaan tata letak pabrik
juga ditujukan utk membuat suasana kerja yg nyaman dan aman bagi karyawan yg
bekerja di dalamnya shg hal yg bisa dianggap membahayakan dan ketidaknyamanan
harus dihindari.
· Memperbaiki Moral dan
Kepuasan Kerja : Segala sesuatu yg diatur dengan baik akan mencipatkan suasana
yg menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja dapat ditingkatkan.
· Mengurangi faktor yg bisa
merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi : Tata
letak yg baik akan dapat mengurangi kerusakan yg bisa terjadi pada bahan baku
atau produk jadi.
Tata letak berdasarkan aliran proses (process
layout) seringkali disebutan pula dengan functional layout adalah metode
pengaturan dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe
/ macam yang sama dalam sebuah departemen. Contoh aplikasi dari layout
berdasarkan aliran proses bisa dijumpai baik dalam sektor manufakturing maupun
jasa pelayanan. Rumah sakit, bank, universitas, dan sektor industri jasa
umumnya akan mengatur segala fasilitas yang dipunyai berdasarkan fungsi-fungsi
kegiatannya. Untuk tata letak berdasarkan posisi tetap, material dan komponen
dari produk utamanya akan tinggal tetap pada posisi / lokasinya sedangkan
fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil
lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama
tersebut. Pada proses perakitan maka layout tipe posisi tetap akan sering
dijumpai karena disini peralatan keja (tools) akan mudah dipindahkan. Contoh
nyata layout tipe ini bisa dijumpai dalam industri perakitan pesawat terbang,
shipbuilding (Wignjosoebroto, 1993).
Referensi :
Agung , Y dan Machfud. 1990. Perancangan
Tata Letak Pada Industri Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Francais, R. L. dan J. A. White. 1974. Facility
Layout and Location. Prentice-Hall, Inc. Ney Jersey.
Meyers, Fred E.&Matthew P. Stephens.
2005. Manufacturing Facilities Design and Material Handling, Third
Edition. Ohio: Prentice Hall.
Moore, J.M. 1962. Plant Layout
and Design. Macmilian Publishing.co. New York.
Rony setiawan.2010. Manajamen industri layout
pabrik untuk smk.UNY
Wahyu Sugar Ibrahim. http://k011tiumb.blogspot.com/2012/10/konsep-dasar-tentang-desain-pabrik.html
Wignjosoebroto, Sritomo. 1993. Pengantar
Teknik Industri. Jakarta: PT. Guna Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami