Rabu, 24 September 2014

Uji Fisik Limbah Cair

Kekeruhan adalah keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh individu partikel (suspended solids) yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air . Cairan dapat mengandung suspensi padatan yang terdiri dari partikel dari berbagai ukuran. Sementara beberapa materi dihentikan sementara akan cukup besar dan cukup berat untuk menyelesaikan cepat ke bagian bawah wadah jika sampel cairan yang tersisa untuk berdiri (yang padat settable), partikel-partikel sangat kecil hanya akan menyelesaikan sangat lambat atau tidak sama sekali jika sampel teratur atau partikel koloid (Sary, 2009).

     Kondktivitas suatu zat didefinisikan sebagai kemampuan atau kekuatan untuk melakukan atau mengirimkan panas, listrik, atau suara. Dalam air dan bahan ionik atau cairan , gerakan ion dapat terjadi fenomena ini menghasilkan konduksi ionik arus listrik (Wagiman dan Setyoningrum, 2014).

           Total Dissolved Solid atau yang lebih dikenal dengan istilah TDS merupakan padatan baik dari bahan organikmaupun  anorganik  yang terlarut  dalam cairan.  Meskipun umumnya TDS tidak dianggap sebagai pollutant primer. Sumber utama TDS  adalah dari pertanian (biasanya karena efek pestisida), perumahan (limbah rumah tangga), dan  limbah industri. Konstituen kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida (Pescod, 1973).

            Oksigen terlarut dalam ppm adalah jumlah x miligram oksigen yang terdapat dalam satu liter air. Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi udara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut merupakan parameter penting karena dapat digunakan untuk mengetahui gerakan masssa air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi . Kadar oksigen yang terlarut bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer (Pescod, 1973).

            Derajat keasaman atau pH merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen (H+) yang mencirikan keseimbangan asam dan basa. Derajat keasaman suatu perairan, baik tumbuhan maupun hewan sehingga sering dipakai sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan. Nilai pH juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas perairan. Nilai pH pada suatu perairan mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme perairan sehingga seringkali dijadikan petunjuk untuk menyatakan baik buruknya suatu perairan. Biasanya angka pH dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator dari adanya keseimbangan unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur kimia dan unsur-unsur hara yang sangat bermanfaat bagi kehidupan vegetasi akuatik (Asdak, 2007).

       Batas toleransi spesies uji terhadap konsentrasi air hasil IPAL yang diujikan menunjukkan bahwa konsentrasi 50% merupakan batas tertinggi yang dapat ditolerir oleh spesies uji. Diatas konsentrasi 50% (75% sampai 100%), spesies uji sudah tidak mampu untuk mentolerir keberadaan unsur yang terkandung dalam air hasil IPAL, utamanya NH3 (Prakoso CP, dkk.2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami