Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture)
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan
tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang
umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua
jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai,
atau jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai double-cropping.
Penanaman yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung
dan kedelai atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang
gilir.
Tumpang sari dapat pula dilakukan pada pertanaman tunggal (monokultur)
suatu tanaman perkebunan besar atau tanaman kehutanan sewaktu
tanaman pokok masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang
sela (intercropping). Jagung atau kedelai biasanya adalah tanaman
sela yang dipilih. Dalam kehutanan hal ini disebut sebagai wana
tani. Suatu konsep serupa juga diterapkan bagi budidaya padi dan ikan air
tawar yang dikenal sebagai mina tani.
Keuntungan dari sistem
tumpang sari
·
Adanya Nutrisi tambahan
dalam tanah, dikarenakan setiap tanaman menyerap dan mengeluarkan unsur yang
berbeda
·
Menambah penghasilan di
samping penghasilan komoditi utama
·
Lahan menjadi lebih
produktif dan menguntungkan
Kelemahan
·
Membutuhkan banyak biaya
pada masa awal untuk penambahan nutrisi tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih, anda tidak menggunakan kata-kata berbau SARA. Komentar anda sangat membangun kami